Penulis: seruivoicenews

KNPB : Tuduhan Polda Papua Itu Tidak Berdasar

KNPB : Tuduhan Polda Papua Itu Tidak Berdasar

Gambar
Jayapura, Jubi – Komite Nasional Papua Barat (KNPB) membantah tudingan Kepolisian Daerah Papua yang menyebutkan KNPB melakukan pembohongan publik. Tudingan tersebut menurut Sekretaris Umum KNPB, Ones Suhuniap tidak berdasar.

“United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) sudah menjadi anggota MSG, dengan status pengamat. Kami melakukan aksi hari ini sebagai dukungan agar ULMWP diterima menjadi anggota penuh MSG. Kami tidak pernah bilang hari ini ada pertemuan MSG yang membahas tentang masalah Papua. Sebab hari ini (Selasa, 31/5/2016) ada pertemuan negara-negara Afrika, Karibia dan Pasifik (KTT ACP). Pertemuan MSG sendiri ditunda,” kata Ones Suhuniap kepada Jubi, Selasa (31/5/2016).

Ia menambahkan, KNPB juga tidak pernah mengatakan ACP punya agenda membahas isu Papua dalam pertemuan di Port Moresby, Papua Nugini. Namun KNPB melakukan aksi di Papua agar negara-negara Asia, Pasifik dan Karibia peduli pada persoalan Papua.

Lemasa: Tanah Adat Hanya Bisa Disewakan

Lemasa: Tanah Adat Hanya Bisa Disewakan

By: TimikaeXpress/16/3/2016

IMG_0004
Stingal J. Beanal/ Foto: Yosefina Dai Dore/Timex

Wakil Direktur Eksekutif Lemasya (Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme), Stingal J. Beanal mengatakan Tanah Wilayah adat Amungme dan Kamoro di seluruh Mimika boleh digunakan untuk kepentingan umum dalam rangka Pembangunan atau dapat digunakan oleh investor untuk kepentingan usaha, akan tetapi tanah tersebut hanya bisa disewa.

Kami izinkan tanah adat digunakan untuk kepentingan umum tetapi tidak boleh dibeli dan dilepaskan. Hanya bisa disewakan atau dikontrakkan, kata Stingal kepada TimikaeXpress di kantor LPMAK, Selasa (15/3).

Menurutnya, Lemasa mengambil keputusan tersebut demi melindungi tanah ulayat masyarakat asli Papua. Lahan Masyarakat perlu dilindungi, jika tidak masyarakat di kemudian hari tidak akan lagi memiliki tanah diatas tanahnya sendiri.

Stingal Berharap pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten  Mimika dan Kalangan DRPD mimika perlu menyepakati suatu regulasi atau peraturan daerah yang mengatur tentang Perlindungan tanah adat.  Kiranya peraturan itu berpegang pada prisip Sewa atau kontrak. Tanah hanya boleh disewakan atau dikontrakan oleh pihak luar dan tidak boleh diperjual belikan.

“Dalam waktu dekat ini kami akan bertemu dengan pihak Pemba Mimika dan anggota Dewan untuk membicarakan masalah ini. Kami berharap apa yang kami pikirkan ini bisa disambut baik demi melindunngi Hak Ulayat Orang Asli Papua (HUOAP),” katanya.

Lebih lanjut ditegaskan bahwa Lemasa juga akan melakukan sosialisi ke masyarakat adat agar tidak lagi menjual tanah adatnya. Pasalnya masyarakat masyarakat kadang tergiur dengan uang yang besar, sehingga dengan mudah melepaskan tanahnya dan tidak memikirkan dampak yang akan dirasakan oleh anak cucunya ke depan.

“Kita perlu jelaskan kepada masyarakat untuk tidak lagi menjual tanahnya kepada oran lain, maupun pengusaha. Mereka cukup sewakan atau kontrakkan saja. Supaya mereka juga bisa punya penghasilan yang memenuhi kebutuhan hidupnya, dari hasil sewa dan kontrak tanah tersebut,” tandasnya.

Posted: Serui Voice News (SVN)

Inteligen Indonesia Mencoba Memojokkan Sekertaris KNPB Pusat

By: SVN

21/5/2016

Inteligen Indonesia Mencoba Memojokkan Sekertaris Umum KNPB Pusat

foto 2
Foto: AGF. (Inteligen Indonesia Mencoba melakukan Penipuhan Publik di Papua dengan mengatas namakan Tuan Nesta. Nesta mewakili KNPB tidak Pernah Melahirkan Pernyataan Demikian)

 Lagi-lagi intel Indonesia membuat dan memasungkan spanduk atas nama Tuan Nesta Gimbal Ones Suhuniap di lampu merah Dok 2 Jayapura, Jumat malam (20/5). “Berpikir Untuk Merdeka Tapi Tidak Pernah Berpikir  Memajukan Papua”.

“Berpikir Untuk Merdeka Tapi Tidak Pernah Berpikir  Memajukan Papua”.  Demikian kutipan bahasa inteligen Indonesia yang mencoba mengatas namakan Tuan Nesta Gimabal Ones Suhuniap, Kemarin (20/5).

Selama ini masyarakat Papua tau bahwa KNPB adalah Media Representatif Nurani Masyarakat Papua yang terpendam. KNPB dengan gigih merangkul segenap masyarakat Papua untuk berjuang menentukan nasib bangsanya sendiri.

KNPB sebagai Media penyalur aspirasi rakyat Papua dalam Negri tidak pernah mundur. Mereka teguh berdiri dan terus maju untuk melakukan perlawanan karena Kenyataan Rakyat Papua sedang dijajah, dibunuh, disiksa, diperkosa, dikuras hutannya, dan dicuri tambangnya.

Rakyat Papua secara public tau bahwa KNPB selama ini eksis serukan Papua Merdeka. Papua merdeka sesungguhnya merupakan kehendak luhur rakyat Papua. Orang Papua tidak menginginkan hal lain dari Penjajah Indonesia, dan Amerika (Israel). Orang Papua hanya ingin merdeka.

Kehendak yang kuat ini dipahami oleh KNPB dan terus melakukan kampanya-kampanye politik Papua Merdeka di dalam dan di Luar Negeri. Perlu diakui bahwa semenjak berdirinya KNPB Isu Papua merdeka makin hangat di dalam negri dan terus meluas ke dunia internasional.

Perjuangan KNPB tidak sia-sia, Banyak simpatisan dan dukungan dari Pihak dunia luar makin nyata. Bayak sorotan kepada pemerintah Indonesia makin memanas. Hal ini tentu  mengagetkan pemerintah Kolonial Indonesia.

Kesuksesak KNPB ini tidak terlepas dari status dan jabatan Tuan Nesta sebagaisekertaris KNPB. Tuan Nesta Terus kampanye isu Papua merdeka melalui MENSOS. Kesuksesan ini memalukan Indonesia di mata dunia. Terutama mengenai segala bentuk kekerasan HAM yang dilakukan Oleh  Penjajah Indonesia.

Penjajah Indonesia Jelas Malu di mata Dunia. Dunia tau bahwa Indonesia adalah Negara yang Punya kasus HAM terbesar di dunia, setelah Israel. Ini tentu memuakan Indonesia. Maka mereka mencoba mengalihkan perhatian masyarakat Papua dengan membuat pernyataan-pernyataan yang seakan-akan keluar dari mulut tokoh-tokoh pejuang Papua Merdeka. Dalam kasus ini, Tuan Nesta mengalaminya.

fotoDengan menanggapi penipuan public yang dilakukan oleh intelijen Indonesia tuan Nesta dengan tenang merilis dalam akun faceboknya:  “saya tidak mau jadi calon DPRP, Calon DPRI, dan Calek DPRD tapi, ko sedang kampanye saya.
saya sarankan agar bisa minta foto saya  yang bagus ada datang ambil di sekertariat KNPB supaya saya kasih foto yang bagus Untuk pasang di baliho. Atau Bisa ambil di saya punya facebook juga boleh”.

Nesta lebih lanjut mengatakan “Apa pun ko (Intelijen Indonesia) lakukan tidak membuat aku Gentar, tetapi membuat aku semakin kokoh. Kau telah membuat aku semakin dewasa”.

“Terima kasih untukmu hai kolonial, sebab apa yang kau lakukan hari ini ikut mendukung perjuangan saya yakni hak penetuan Nasib Bangsa Ini (Bangsa Papua).  Saya bangga karena anda (Kolonial) sedang promisikan saya dan perjuagan saya.”

Tuan Nesta Ones Suhiap amat menyayangkan bahwa ini adalah model permainan kanak-kanak. “Ini permainan kucing-kucingan dibalik layar, dan terlau kekanak-kanakkan, lagu lama model seperti ini”.

Nesta Menilai bahwa Indonesia Kini sedang Panik. Karenanya mereka semakin bodoh dalam bertindak. Hal ini diungkapkan dalam akun facebooknya: “Kau sedang panik dengan perjuagan saya. tetapi apa yang kau buat seperti ini sangat bodoh dan konyol”.
Walau pu demikian nesta menialai apa yang dibuat oleh intelijen Indonesia adalah untuk membuat Perjuangan perlawanan KNPB diikuti oleh semua rakyat Indonesia.

Pada akhirnya Tuan Nesta Gimbal Ones Suhuniap mengatakan bahwa Kebenaran Perjuangnnya mengankat nurani rakyat Papua yang sesungguhnya, telah menampakan tanda-tanda perlawanan. Ini bukti bahwa perjuangan kami tidak sia-sia. Kami benar menyuarakan aspirasi rakyat. Nesta, bahkan mengucapkan: “terima kasih karena keberadaan saya dan perjuagan saya membuat kamu (Penjajah Indonesia) tersiksa sebab itulah impian saya. Target saya adalah engkau harus tersiksa dan tidak pernah tenang”.

Posted: Serui Voice News

Pejuang Pasar Mama-Mama Papua Meninggal

Pejuang Pasar Mama-Mama Papua Meninggal

May 20, 2016 /Abeth You

Mama Papua sedang tangisi alm Robert Jitmau IMG_20160520_130019-533x400

Mama-mama Papua sedang menangis Alm. Robert Jitmau di ruang mayat RS Bhayangkara, Jumat (20/05/2016) – Jubi/Abeth You

Jayapura, Jubi – Pejuang pasar Mama-Mama Papua yang juga Serketaris Solidaritas Pedagang Asli Papua (SOLPAP), Robert Jitmau (40) meninggal usai ditabrak di Hamadi, Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Jumat (20/5/2016).

Informasi yang dihimpun Jubi, Jumat siang menyebutkan kronologis kejadian tersebut.

Almarhum bersama Sekretaris Forum Independent Mahasiswa (FIM), Melianus Duwitau (28) ditabrak oleh sebuah mobil berwarna putih  di pertigaan ring road, Pantai  Hamadi, Jumat, sekitar pukul 04.00 dini hari, waktu Papua. Mobil tersebut dikendarai seseorang yang belum diketahui identitasnya.

Kapolsek Jayapura Selatan, Kompol Heru Hidayanto ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan ada sekitar lima orang duduk ‘makan pinang’ di pertigaan Ring Road, pantai Hamadi Kota Jayapura. Lalu sebuah mobil masuk hendak memutar namun menabrak mereka yang sedang duduk, lalu mobil itu hilang seketika.

“Teman-teman dari almarhum kami sudah periksa. Jadi, kejadiannya begitu. Yang masih hidup juga tidak lihat siapa oknum yang menabrak itu karena matanya masih berkunang-kunang,” katanya.

Menurut Heru, usai menerima laporan dari masyarakat setempat bahwa ada kecelakaan lalu lintas sehingga anggota polisi dari Polsek Jayapura Selatan langsung melihat dan mengambil korban.

Korban selamat, Melianus Duwitau mengatakan, pukul 4.00 WIT tiba-tiba ada mobil warna putih Avanza yang bergerak dari pantai menuju kota. Mobil itu lalu mundur dengan kecepatan tinggi dan menghantam mereka yang saat itu sedang duduk bersama. Rojit (sapaan akrab Robert Jitmau) dan Meli (Melianus Duwitau) duduk berdekatan, terhantam mobil yang mundur itu.

“Rojit terhantam keras, saya kena dada oleh ban mobil itu. Rojit terhantam ke sudut tembok jembatan,” kata Melianus.

Dikatakan Duwitau yang sedang dirawat di UGD Rumah Sakit Dian Harapan Waena mengatakan, saat itu mereka berjumlah empat orang. Satunya Baguma Yarinap dan Yusuf.

“Mereka (mobil itu) maju lagi lalu dua orang turun dari dalam mobil itu, lalu hajar saya.  Pukul dirusuk. Pukulan yang sangat keras. Lalu saya terbanting karena kesakitan. Tidak lama saya bangun minta tolong di pinggir pantai Hamadi. Kebetulan bapak-bapak ada bersihkan jalan tapi mereka malas tahu,” katanya.

Setelah itu ada mobil Avanza lain tiba, dia langsung minta bantu. Meli dan Baguma langsung diantar ke Kantor Polsek Jayapura Selatan.

“Setelah kami tiba di Polsek Entrop (Jayapura Selatan) kami diminta keterangan,” ucapnya.

“Setelah kami sampai di Polsek kami dimintai keterangan oleh polisi. Saya ditanya nama dan saya jawab, nama saya Melianus Duwitau. Lalu polisi itu membalas: Oya, kamu yang di FIM kah?” kata Melianus menirukan penuturan polisi.

Karena tubuh semakin sakit berat, ia meminta untuk diantarkan ke rumah sakit terdekat. Setelah sampai di RS Bhayangkara, petugas medis pun terkesan lamban menanganinya.

“Saya hanya dibersihkan luka di telinga karena pukulan itu, tidak ada rontgen dan lain-lain. Jadi, saya minta teman-teman bawa ke rumah sakit lain saja. Dan saya dipindahkan ke Dian Harapan,” katanya.

Saudara sepupu Almarhum Rojit, Sem Nauw mengatakan, melihat tubuh korban yang tidak ada lecet satu pun, maka diduga ada penganiayaan yang menimpa almarhum.

“Saya lihat ini dianiaya dan dipukul dari oknum tertentu. Tidak ada satu luka lecet pun di tubuh almarhum, hanya luka di bagian mata. Saya minta polisi harus usut kasus ini,” kata Sem.

Apalagi, lanjutnya, selama ini Rojit gigih berjuang dan menyuarakan perekonomian rakyat Papua; salah satunya adalah perjuangan membangun pasar Mama-Mama Papua.

Metty Ronsumbre, istri dari Rojit mengatakan, pukul 8.00 WIT ditelepon oleh nomor handphone yang baru yang diduga oleh polisi dan menjelaskan bahwa kondisi Robert Jitmau lagi gawat dan sedang berada di RS Bhayangkara sehingga diminta untuk bisa segera mengunjunginya.

“Saya pikir mereka main-main, ternyata sampai di RS Bhyangkara Rojit ada di ruang mayat. Saya heran luar biasa,” katanya.

Sebelumnya, kata Metty, Rojit sempat menceritakan bahwa ada sejumlah orang yang tidak suka dengannya sehingga terkadang harus mewaspadai.

“Dia pernah cerita kalau ada beberapa oknum sedang tidak suka dengan dia. Itu soal pasar mama-mama Papua,” katanya.

Solpap  terbentuk sejak tahun 2007. Solpap merupakan solidaritas sekelompok orang muda, LSM, akademisi, dan profesional muda yang merasa sangat-sangat prihatin dengan kondisi mama-mama pedagang asli Papua yang dibiarkan terlantar dan terlunta-lunta di negeri sendiri.

Tim Solidaritas Pedagang Asli Papua (SOLPAP) yang terdiri atas Perwakilan MPAP, KPKC Sinode GKI Tanah Papua ,SKP Keuskupan Jayapura, Kontras Papua, LP3A-Papua, Elsham Papua, Foker-LSM, Tabloid JUBI, Tabloid Suara Perempuan Papua, KKRS STFT Fajar Timur, DEHALING Uncen dan Front Pepera dan beberapa simpatisan lainnya seperti pengacara, dan seniman.

Robert Jitmau menjadi sekretaris sejak 2007 hingga saat ini.(*)

ttp://tabloidjubi.com/2016/05/20/pejuang-pasar-mama-mama-papua-meninggal/

Posted: Serui Voice News

Pasukan Gabungan Militer Indonesia Membubarkaan secara brutal aksi Doa Pemulihan Bangsa Papua oleh KNPB dan PRDTimika.

05 April 2016
Bye: KNPB wilayah Timikli

image

Pasukan Gabungan Militer Indonesia Membubarkaan secara brutal aksi Doa Pemulihan Bangsa Papua oleh KNPB dan PRDTimika.

KNPB Timika News – Pada hari selasa 05 April 2016 Jam 09.00 WPB Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah TIMIKA sebagai media bangsa yang eksis selama ini di Papua bersama Parlemen Rakyat Daerah (PRD) sebagai lembaga penangung jawab politik menggelar kegiatan “DOA PEMULIHAN BANGSA PAPUA”  di Gereja GKII Golgota Sp 13. Ujud Doa dalam Kegiatan Doa dimaksud sekaligus adalah untuk mendukung ULMWP menuju keanggotaan Penuh di  MSG.

image

Saat hendak kegiatan tersebut berlangsung, pasukan gabungan Militer Indonesia membubarkan secara paksa dan brutal kegiatan Doa yang sedianya dilaksanakan di Gereja  Golgota Sp 13.

image

Pasukan gabungan dari Densus 88, Propos/Polisi Militer,  POLRI, Inteligen RI dan TNI datang dengan peralatan perang tempur di tempat kegiatan Doa dimaksud.
Pasukan gabungan tersebut mengeluarkan tembakan dan membubarkan secara paksa dan brutal rakyat Papua yang berkumul di lokasi gereja. Sebagian kecil rakyat lari menyelamatkan diri, dan sebagian besar Rakyat bersama KNPB dan PRD menghadapi Pasukan gabungan militer Indonesia dengan tenang dan Damai.

Dialog secara damai merupakan Senjata Ampuh KNPB dan PRD. “Kami tetap berjuang dengan cara damai, ucap Steven Itlay. Kami bukan pengacau keamanan. Berkumpul dan berdoa bukan aktifitas yang melanggar dan menentang negara, tapi merupakan komunikasi secara organisatif, perorangan  dan serempak bangsa Papua kepada Tuhan yang menciptakan bangsa Papua dan Menenpatkan bangsa Papua di Tanah yang disiapkan Tuhan khusus bagi bangsa Papua. jadi Jelas kami tidak langgar Kehendak Tuhan dan menentang negara Indonesia.  Indonesia tau tapi dia melawan dan melanggar  hukum kehendak Tuhan atas semua bangsa.”

Walaupun KNPB dengan tenang dan damai mencoba melakukan kordinasi secara damai tetapi pasukan Militer gabungan tidak merespon dengan baik. Mereka malah terus mengeluarkan tembakan dan membongkar semua atribut dekorasi  di lokasi Doa dimaksud.

Mereka dengan kasar dan ganas menurunkan bendera KNPB, bendera negara-negara melanesia (Fiji, Vanuatu, Kanaki, PNG, Salomon Island) yang selama ini memberikan dukungannya bagi perjuangan penentuan nasib sendiri bangsa Papua. Pasukan gabungan Militer Indonesia juga menurunkan spanduk KNPB yang berjudul “Rakyat Papua mendukung ULMWP menuju keanggotaan Penuh di MSG.” Pasukan militer Indonesia juga merusak panggung yang sudah disediakan oleh Panitia.

Polisi terus membubarkan rakyat yang ada disekitar lokasi gereja Golgota Sp 13,  tempat kegiatan “Doa Pemulihan Bangsa Papua.” meski demikian KNPB tetap berpegang pada prinsinya bahwa Doa tetap dilaksanakan sesuai dengan agenda yang telah ditetapkan. Kami tetap akan melaksanakan Kegiatan Doa  sesuai dengan agenda KNPB Wilayah Timika, Ucap Steven Itlay.

Saya menilai tindakan aparat militer Indonesia yang brutal, emosi dan agresif  sangat memalukan wibawa negara NKRI di dunia Internasional. Tindakan tersebut juga memperlihatkan bahwa Indonesia melalui aparat Kemanan berupaya menutupi ruang demokrasi di Papua Barat, Ucap Itlay.

Walaupun upaya perundingan dilakukan secara damai oleh KNPB tetapi pihak militer indonesia tidak mengindahnya. Mereka malah membubarkan rakyat Papua yang berkumpul dan menangkap senjumlah anggota KNPB dan rakyat Papua. Berikut nama-nama korban penangkapan:
1. Tuan Steven Itlay (Ketua KNPB Timika)

2. Tuan Yanto Awerkyon (Wakil Ketua KNPB Timika)
2. Tuan Sem Ukago (Sekertaris KNPB Timika)
3. Tuan Seperianus Edowai (Ketua Sektor Yamewa)
4. Tuan O. Tines Taabuni (Ketua Panitiaaan)
5. Yudiman Kogoya (anggota KNPB)
6. Tuan Hubertus Dimi (anggota KNPB)
7. Noak Dimi (anggota KNPB)
8. Tuan Yunus Nawipa (anggota KNPB)

Para korban ini tidak saja ditangkap dan dibubarkan, tapi mereka ditangkap, dipukul dengan popor Senjata hingga kedelapan anggota KNPB yang ditangkap itu berdarah-darah. Polisi terus menyiksa dan menendang  ketua dan 8 anggota KNPB lainnya. Rakyat yang sempat merekam aksi burutal TNI – POLRI terhadap ketua dan 8 anggota KNPB lainnya, jug Handpohone-nya, Ucap Wendanax’soon.

Bosted: SVN

Aparat gabungan Militer Indonesia membubarkan dengan Paksa Aktifitas Doa Pemulihan Bangsa Papua oleh KNPB Timika.

5 APRIL 2016
By: KNPB Wilayah Timika

Aparat gabungan Militer Indonesia membubarkan dengan Paksa Aktifitas Doa Pemulihan Bangsa Papua oleh KNPB Timika.

image

Pasukan Gabungan Militer Indonesia membubarkan dengan paksa dan merusaki tempat kegiatan doa yang dilaksanakan oleh KNPB Wilayah Mimikan di Gereja GKII Golgota Sp 13.

Pada hari ini, selasa 05 April 2016 jam 09.00 WPB KNPB Wilayah Mimika menggelar kegiatan: “Doa Pemulihan Bangsa Papua.” Kegitan Doa tersebut sedianya dilaksanakan di Gereja GKII Golgota Sp 13. Kegiatan Dimaksud sekaligus merupakan dukungan kepada ULMWP menuju keaangotaan Full di MSG.

image

Ketika hendak melakukan Kegiatan Doa tersebut, para pihak aparat kepoliusian Polres Mimika, satuan Detasemen Densus 88, propos dan TNI dari kodim mengunakan alat perang lengkap dengan senjata.

Pasukan itu datang  ke tempat kegiatan. Dengan penuh emosi dan agresif mereka menurunkan semua atribut KNPB, seperti; bendera KNPB, dan bendera negara-negara pendukung dari Fiji, Vanuatu, Kanaki, PNG, Salomon Island dan Spanduk KNPB yang berjudul “Rakyat Papua Mendukung ULMWP Menuju Keanggotaan Full Di MSG.” Militer indonesia juga merusak panggung yang sudah disediakan oleh Paniatia.

image

Pihak kepolisian, TNI, POM, dan Densus 88 dengan agresif terus menekan rakyat yang datang dan membubarkan dengan paksa masyarakat yang hendak ikut kegiatan “Doa Pemulilhan Bangsa”. Walaupun demikian KNPB dengan tegas tetap akan melaksanakan kegiatan tersebut sesuai agenda yang ditetapkan KNPB wilayah Mimika. 

Hal ini dipertegas oleh ketua KNPB mimika, Steven Itlay bahwa: “Kami akan tetap melakukan ibadah dan doa Pemulihan Bangsa Papua sesuai dengan agenda kami. Kami menilai tindakan aparat ini sangat memalukan wibawa negeara NKRI di duniua Inaternasional dan terus menutupiu ruang Demokrasi di Papua Barat.”  

POSTED: SERUI VOICE NEWS (SVN)

Polisi Menghadang dan Melarang Mahasiswa Uncen Demo Penolakan Luhut Ke Papua.txt

Polisi Menghadang dan Melarang Mahasiswa Uncen Demo

Rabu 23 Maret 2016

By: SVN

Jayapura. Mahasiswa Universitas Cenderawasih (UNCEN) di hadang dan dilarang melakukan aksi demo dan melakukan orasi penolakan kedatangan Luhut Pandjaitan di Jayapura pada akhir bulan ini.

Rabu, 08.00 – 12.00 WIT mahasiswa Universitas Cendrawasi melakukan aksi mogok dan demo penolakan kedatangan Menkopolhukam, Luhut Binsar Pandjaitan ke Auditorium Uncen Jayapura – Papua pada akhir bulan ini. Kami melakukan aksi demo ini dengan tujuan menolak kedatangan Luhut, yang dijadwalkan akan melakukan seminar di Auditorium UNCEN bersama Mahasiswa Uncen pada akhir bulan ini, ucap Yus Asso salah satu anggota kordinator aksi, ketika ditemui SVN.

Jadi tadi pagi jam 08.00 kami kumpul di kampus. Rencananya kami mau lakukan orasi ke kantor DPRP, tapi polisi satu mobil Dalmas, tiga Strada, dan tiga Avansa, parkir menghadang kami di gerbang masuk kampus (Uncen Atas), kata Yus Asso.

Akhirnya kami bertahan di Gapura Uncen ini sampai Jam 12.00 kami dibubarkan dan tak diijinkan berorasi ke DPRP oleh Kepolisian. Mereka (Kepolisian) menambah personil mereka dengan mendatangkan 5 mobil Dalmas lagi, Ucap Yus.

Sebelumnya bahwa kami sudah masukan surat ijin aksi ke kepolisian. Jadi dalam surat ijin aksi itu kami mau ke kantor DPRP dengan tujuan orasi menolak kedatangan Menteri Kordinator Politik Hukum dan HAM Luhut Pandjaitan ke Jayapura -Papua, ucap Yus Asso.

Rencana kedatangan luhut ditanggapi dan ditolak oleh mahasiswa Universitas Cendrawasi karena Luhut dinilai tidak datang untuk menyelesaikan berbagai kasus pelanggaran HAM yang terhadi di Papua.

Untuk apa datang ke Uncen lakukan seminar kalo tidak mampu selesaikan berbagai kasus HAM yang terjadi di Papua, kata Yust Asso, salah satu kordinator aksi.

Ini salah satu Poin dari Pernyataan kami, ucap Yus Asso. Ada enam pernyataan kami kepada pemerintah Indonesia, yaitu
1. Menkopolhukam harus Minta maaf Kepada MSG
2. Menkopolhukam/Indonesia harus selesaikan kasuh Ham di Papua.
3. Pemerintah Indonesia harus membalas surat ijin PIF mengutus Tim Pencari Fakta HAM yang terjadi Di Papua.
4. Pemerintah harus terima Perundingan yang ditawarkan MSG
5. Tarik Militer dari Papua dan hentikan Penyisiran di Papua umumnya dan khusus di Sinak yang sampai saat ini masih penyisiran
6. Autralia hentikan bantuan militernya bagi kepolisian Indonesia.

Ketika hendak bubar seorang anggota polisi RI sempat teriak. “Buka pagarnya saja. Itu kampus tra jelas sama seperti orangnnya, ucap seorang polisi di dalam mobil Dalmas yang sempat menghadang aksi Mahasiswa.”
Teriakan yang sama disusul oleh teman” polisi yang berjaga di MATA JALAN NAIK GAPURA UNCEN.

Posted: Serui Voice News (SVN)

Posted: Serui Voice News (SVN)

TNI – POLRI JANGAN KRIMINALISASI AKTIFITAS KNPB MIMIKA

17  Januari 2016
By: Knpb Timika News.

KEGIATAN KAMPANYE REFERENDUM KNPB MIMIKA

Wendanax'soon Nggembu Enggilek1TIMIKAP- Dalam upaya kampanye referendum, KNPB dan PRD bersama rakyat west Papua sepakat kembali mengelar kegiatan kampanye melalui bebebrapa kegiatan. kegiatan itu antara lain voli pada beberapa waktu lalu dan sepakbola mini. Namun, dalam aksi tersebut para anggota Kepolisian Resor Mimika Sektor Kuala Kencana di bawah pimpinan Kapolsek Bpk. PARNO. Menggunakan 1 mobil dalmas dan 2 mobil patroli Extrada dan 20 personil dengan menggunakan senjata lengkap, lagi terus berupaya untuk membatasi kegiatan Kampanye Referendum yang di gelar oleh Knpb ketika sedang berlangsung di SP 13 Rayon Yuwaka (Kamis 17/03/2016).

KNPB WILAYAH TIMIKA HADIRI TIGA UNDANGAN PANGGILAN POLSEK KUALA KENCANA

Ibada Peringatan 5 Februari 2016 ke - 161 (3).jpg
KNPB dan PRD Wilayah MImika bersama Rakyat Papua

Timika: Pada hari ini Rabu 16 Maret 2016 jam 09.00 wpb, Komite Nasional Papua Barat (KNPB) kembali lagi di Undang ketiga kalinya oleh Polsek Kuala Resor Mimika Sektor Kuala Kencana Jl. Agimuga No. 01 Timika terkait kegiatan yang sedang berlangsung di SP 13.
Menurut keterangan Wendanax’soon Nggembu Enggilek, awalnya para pihak kepolisian memberikan tiga undangan Panggilan. Undangan yang pertama kepada para aparat kampung dan pimpinan Gereja GKII kelasis Yuwaka terkait kegiatan yang di selenggarakan oleh Knpb di SP 13.

Surat undangan yang kedua kalinya lagi di undang kepada pimpinan Gereja GKII Jemaat Golgota SP 13. Isinya kurang lebih terkai Kamtibmas. Pertanyaanya adalah siapa yang melakukan gerakan pengacauan keamanan di Mimika?

Suarat Undangan yang ketiga dialamatkan kepada kepada pimpina KNPB Tn. Steven Itlay. Isi undangan tetap sama terkai dengan Kamtibmas dan Kegiatan KNPB. Pertanyaannya adalah Jenis Kegiatan KNPB semacam apa yang mengganggu Kantibmas? Bukankah Masyarakat Papua di Mimika menyambut gembira Kegitan KNPB? Lalu kacaunya di mana pak Polisi?

Menurut pengakuan KNPB Wilayah Mimika surat undangan yang pertama dan kedua sudah dihadiri oleh Para pimpinan Parlemen dan KNPB. Di Polsek Kuala bersama Pimpinan Kapolsek Kuala Bapak PARNO dan Kabinmas polres mimika, sudah bernegosiasi dengan baik secara terhormat di ruangan bapak Kapolsek kuala kencana pada sabtu (05/03/2016) dan selasa 08 Maret 2016 yang lalu.

Tujuan utama dari pihak kepolisian adalah untuk memberhentikan/membatasi kegiatan Campanye Referendum untuk Papua barat di Wilayah Timika yang sedang berlangsung di Rayon Yuwaka SP 13.

Ini undangan yang ketiga dan kami tetap dengan hormat dan secara damai tidak memenuhi permintaan pihak kepolisian Resors Mimika – Sektor Kuala Kencana. Kami tetap menjalankan kegitan kami. Karena kegitan tersebut tidak sedikitpun meresahkan masyarakat. Malah Masyarakat menunjukan sikap antusiamenya menyambut dan meramaikan kegitan kampanye kami.

Oleh karena itu kepada para Aparat kepolisian Resors Mimika – Sektor Kuala Kencana jangan membatasi kegiatan kami. Kami tetap akan melanjutkan kegiatan kami sesuai dengan target kami selama dua minggu” Kata Itlay dengan tegas!

Itlay ketika memenuhi undangan kepolisian mengatakan apa bila pihak kepolisian masih tidak suka atau bertahan pada prrinsipnya untuk membatasi kegiatan KNPB dan Rakyat Papua, maka silahkan datang sendiri bubarkan KNPB dan Rakyat Papua di lapan tempat kegitan berlangsung, dengan menggunakan alat berat dan persenjataan lengkap.

“Datang ke lapangan tempat kegiatan pertandingan berlangsung lalu membatasi kegiatan kami tersebut dengan senja lengkap dan peralatan perang, tapi para aparat kepolisian tidak merespon dan diam saja, kata Itlay kepada kepolisian ketika memenuhi undangan pangilan.

Biar dengan situasi/ancaman bagaimanapun dari pihak kepolisian kami dari KNPB tidak akan pernah tunduk dan tidak akan pernah kompromi kepada penjajah.sampai akhir titik penghabisan darah, tegas Itlay.

Istruksi Brigjen Supartodi Komandan Korem TNI

Berkaitan dengan pangilan terhadap KNPB  tidak terlepas dari rapat instruksi, Komandan Korem (Danrem) 174/ATW Brigjen TNI Supartodi menghimbau Kepada Jajaranya TNI dan kepada Polri di Timika untuk mewaspadai pergerakan Gafatar dan KNPB di Timika khususnya dan Papua umumnya. Hal ini disampaikan pada rapat analisi dan evaluasi (Anev) Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) dan Pengamanan Objek Vital Nasional di Rimba Papua Hotel, Jumat (15/1).

Rapat Tersebut diikuti oleh 35 Komandan Satuan TNI-Polri, Komuniti Inteligen dan SRM PT Freeport Indonesia (PTFI). Berikut daftar nama mereka:

1. Danbrigif 20-IJK Kolonel Inf Endro Satoto
2. Dandim 1710 Mimika Letkol Inf Andi Kusworo
3. Danlanal Letkol Laut (P) Viktor Siagian,
4. Kapolres Mimika AKBP Yustanto Mujiharso
5. Dansatrad 243 Mayor Lek Danang Purwanto
6. Wadan Yonif 754-ENK Mayor Inf. Ery Siregar
7. Kompol Dodik Yulianto Wakasatgas Pam (PTFI)
8. Amarullah (EVP Suistanable PTFI)
9. Kompol Dodi selaku Wakaden B Brimob Mimika
10. Wadan Kav 3pSC
11. Kapten Kav Ramdani
12. DLL

Masing-masing komandan mempresentasikan laporan hasil evaluasi kerja tahun 2015. Menyikapi hasil laporan dan perkembangan situasi terakhir, Supartodi menegaskan:

1. Seluruh aparat satuan harus merapatkan barisan dalam meningkatkan kewaspadaan
2. Rutin mengelar patrol luar dan dalam
3. Kendala-kendala yang dihadapi harus dilaporkan secara intens ke Komando atas
4. Waspadai Aliran Gerakan Gafatar
5. Waspadai Gerakan KNPB yang kini merajalela Di Wilayah Papua

Dengan tegas Danrem Supartodi  berkata “Jangan Tolelir. Kalau tidak mau ikut paham nasinalis harus ditindak tegas.”

CATATAN KRITIS

Pernyataan Supartodi ini cukup menjadi jelas dapat dilihat sebagai semacam bingkai kekerasan yang dicanangkan dan diterapkan di Papua, menurut hemat admin SVN. Pertanyaan lanjutnya mengapa? karena perjuangan orang Papua itu sebenarnya dengan cara damai. Tapi kenyataan bahwa benar pandangan beberapa tokoh penjuang Seperti Tuan Nesta bahwa perjuangan penentuan nasip sendiri West Papuan selalu dikriminalisasi oleh pihak-pihak tertentu dalam hal ini TNI-POLRI. “Jangan Kriminalisasi Perjuangan Suci West Papua, kata Tuan Nesta Ones Suhuniap dalam beberapa artikel beliau.”

Entah apa yang ada dibenak mereka, tapi jelas bagi kita bersama bahwa konflik dan pelanggaran HAM benar datang dari kubu TNI-POLRI. mereka yang memulai semua konflik yang terjadi di Papua.

Posted: Serui Voice News (SVN)

APA KATAMU TERHADAP AKU YANG HITAM DAN KERITING INI

Penulis: Amoye Madai

APA KATAMU TERHADAP AKU YANG HITAM DAN KERITING INI:

PNG Children
Crop Picture SVN: PNG Children. Crop Picture Of PNG Video Clip Song

Dalam realitas kehidupan ini,aku sebagai manusia yang mempunyai akal budi,hati, roh,serta kehendak dan perasaan,aku mengalami dan menyaksikan berbagai iming – imingan dan paradigma atau pencaplokkan – pencaplokkan yg dikenakan pada sy.

Semua prasangka n paradigma serta pencaplokkan tersebut semua berjuang pada sindiran, dianggap rendah,dianggap bodoh n primitif.

Bertolak dari pemahaman itu menjadi ukuran yang mereka pakai untuk mengukur aku n memperlakukan aku semau apa yang mereka mau.

Mereka melakukan apa yang mereka mau untuk menguasai aku,mengasingkan aku,memarginalkan aku,menguasai aku, menindas aku,menginjak-injak aku, bahkan membuang aku di tempat pengasingan serta mereka menghilang aku dari bumi yang Tuhan berikan aku untuk hidup.

Hitam kulit dan keriting rambut tersebut,mereka hanya diartikan secara sempit tetapi kalau dilihat,dipahami,dikaji dan direfleksikan secara mendalam dari berbagai bidang akan mengenal n mengetahui secara jelas bahwa AKU ADALAH KETURUAN BANGSA YANG BESAR,SATU RUMPUNG YANG BESAR,SATU ETNIS YANG BESAR. ITULAH ORANG KATAKAN ETNIS MELANESIA.

HITAM KULIT N KERITING RAMBUT,bukan diciptakan untuk dihina,dibodohi,dilecehkan,direndahkan,dipermainkan, bahkan sampai dibunuh, tetapi aku diciptakan BANGSA YANG BESAR YAITU “BANGSA MELANESIA” yang mempunyai Sejarah Hidup, Hak Hidup,Mempunyai Teritorial, Mempunyai Pandangan Hidup, Mempunyai Budaya, Mempunyai Kekuasaan, Mempunyai Keyakinan Akan Tuhan Sang Pencipta, Mempunyai Undang-undang, mempunyai Aturan Moral dan Etis, dan Mempunyai Aturan normatif yang mengatur tatanan hidup bersama.

PARADIGMA yang dianut oleh orang lain hanya diukur dari pemahaman yang dangkal sehingga SELURUH HAK HIDUPKU DIRAMPAS di setiap sel-sel kehidupan atau semua dimensi hidupku.

AKU DIANGGAP BODOH DAN PRIMITIF karena Hitam n Keriting,Tetapi saya tahu dan sadar bahwa aku adalah ETNIS MELANESIA yang selalu berdiri di atas perintah-perintah yang diberikan oleh SANG PENCIPTA bagiku sebagai Bangsa yang Besar.

Karena SANG PENCIPTA menciptakan AKU Bukan secara sembarang, melainkan DIA mempunyai RENCANA YANG INDAH UNTUK AKU.

AKU DICIPTAKAN SANG PENCIPTA sebagai BANGSA MELANESIA bukan KEBETULAN tetapi PUNYA TUJUAN.APA tujuan penciptaan TUHAN itu, UNTUK BERANAK CUCU DAN BERTAMBAH BANYAK KETURUNAN UNTUK MENUTUPI NEGERI YANG PALING INDAH DAN KAYA INI.

Dengan Demikian, Aku mengalami hidup yang aman dan damai sebagai BANGSA YANG BESAR di atas NEGERI INI. Akhirnya Aku dan seluruh ciptaan yang ada di atas ini sama MEMUJI N MEMULIAKAN TUHAN SELAMA-SELAMANYA.

HITAM KULIT DAN KERITING ini, orang lain melihat sebagai peluang untuk menghilang n memusnahkan dari Tanah mereka sendiri, mereka belum sadar bahwa Aku bukan diukur sekedar memenuhi kebutuhan dan harapanmu, tanpa mengetahui bahwa aku adalah Bangsa MELANESIA yang memiliki hak di atas segala-galanya untuk MENGATUR dan MENENTUKAN sendiri di atas negeriku sendiri.

Itulah ROHKU YANG TIDAK DIPADAMKAN,SPIRITU YANG TIDAK DIKUBURKAN DAN ITULAH HARAPANKU YANG ABADI di dalam LUBUK HATIKU.

Untuk menggapai itu, Aku berjalan dengan mengutamakan Damai biar dibenci n dikejam, mengutamakan Cinta kasih biar dihadapkan dengan Kekerasan pembunuhan, mengutamakan keadilan dan kebenaran biar dihadapkan dengan ketidakadilan dan ketidakbenaran.

Yang terpenting adalah ADA BENIKU dalam diriku bahwa AKU ADALAH BANGSA YANG BESAR, BANGSA ETNIS MELANESIA.

AKU YAKIN N PERCAYA BAHWA “KEBENARAN MEMERDEKAKAN KAMI”
sebagai bangsa yang Besar.

Jangan kecil Hatimu dan katakan bahwa AKU ADALAH AKU.

Posted: Serui Voice News

OTONOMI KHUSUS ADALAH OBAT BIUS MEMATIKAN UNTUK ORANG PAPUA

Penulis: Amoye Madai

OTONOMI KHUSUS ADALAH OBAT  BIUS MEMATIKAN UNTUK ORANG PAPUA

Foto Jenasah Heman dan Yonas Manitori  Korban Pembunuhan oleh Polisi RI di Seru YapenSalah satu Bupati di Papua: sangat disayangkan terhadap salah satu bupati Papua yang ingin terus menikmati obat bius yang membunuh jiwa dan karakter orang Papua tersebut.

Bupati membantah bahkan menolak apa yang disampaikan oleh Gubernur Papua Lukas Enembe tentang kembalikan OTUS.

Bupati yang menginginkan OTUS terus berlanjut itu,dia tidak melihat realitas Papua yang mana rakyat Papua hidup dalam penindasan dalam bayang-bayang OTUS tersebut.

Bupati tersebut kami kategorikan bahwa bermental uang sehingga tidak mempedulikan rakyat Papua yang hidupnya dalam bayang-bayang Genosida.

Dia hanya mencari kepentingan sendiri dan perut sendiri sementara tidak melihat kejahatan kemanusiaan yang tertimpah pada rakyatnya.

Rakyat Papua dari waktu ke-waktu menyatakan bahwa OTSUS SUNGGUH-SUNGGUH GAGAL dan pula OTSUS BUKAN JAWABAN UNTUK MENYELESAIKAN SEMUA persoalan di Papua, tetapi bupati tersebut dianggap muncul dari angkasa luar atau dibelakan dunia lain sehingga dia katakan OTSUS harus berlanjut.

Dikatakan sebagai seorang pemimpin daerah kok bicaranya dinilai bermental uang, disisi lain dia adalah pembunuh masyarakat.

Rakyat Papua harus ingat bupati itu…karena harapan dia terhadap rakyat Papua n tanah Papua sangat bertentangan dgn rakyat Papua.

Bupati selamat menikmati uang OTSUS yang dianggap uang darah itu…engkau selamat menikmati atas penderitaan,penindasan dan penjajahan serta pembunuhan dalam koridor OTSUS tersebut.

Namamu kami tidak melupakanmu diatas tanah ini. Engkau berjaya dengan uang OTSUS tersebut tetapi kami hanya menyerahkan harapanmu itu kepada hukum karma dan hukum karma yang mengadilimu.

OTUS bagi rakyat Papua bukan solusi untuk menyelesaikan semua masalah yang terjadi di atas bumi Cenderawasih ini. OTSUS bukan satu-satunya menjawab harapan dan keprihatinan rakyat Papua.

Otsus adalah gula-gula politik yang diberikan oleh RI untuk melanjutkan kejahatan kemanusiaan di Papua.

OTSUS adalah cara terstruktur,tersistematis dan terrencana yang dibuat oleh Indonesia untuk membunuh rakyat Papua.

OTUS adalah salah satu cara untuk mengikat hati orang Papua khususnya para pejabat Papua untuk mau meredam gejolak politik rakyat Papua.

OTSUS adalah cara meredam harapan orang Papua untuk melemahkan hidup orang semangat rakyat Papua.

OTSUS adalah cara untuk membungkam hak- hak hidup,kebenaran,keadilan,kebebasan n hak untuk berdemokrasi yang dikumandangkan dalam piagam PBB.

OTSUS adalah cara membunuh secara psikologis,karakter, mental dan membunuh kodrat hidup yang melekat pada setiap orang dalam hal ini pejabat Papua.

OTSUS adalah cara mengikat hati para pejabat Papua sehingga para pejabat diibaratkan seekor sapi yang diikat didalam kandang n dirumput yang hijau.

OTSUS adalah sebuah permen untuk menawarkan kepada anak-anak TK untuk membunuh segala tuntutannya spy mereka tidak tuntut lagi.

OTUS adalah obat untuk mematikan dan meracuni segala unek-unek yang ada dalam diri rakyat PAPUA.

OTSUS adalah obat bius yang membius orang Papua spy orang Papua mati surih, maka segala hak hidup,segala kekayaan dirampasnya.

OTSUS adalah racun yang diberikan oleh Indonesia untuk mematikan segala kemampuan yang dalam diri Rakyat Papua.

Dengan demikian, salah satu Bupati yang mau mempertahankan dan meginginkan OTSUS tetap berlanjut itu dia harus bertanggung jawab darah orang Papua yang berjatuhan dari sejak tahun 1962 sampai saat ini.

OTSUS ENGKAU PEMBUNUH RAKYAT PAPUA. ENGKAU TINGGALKAN KAMI DAN PULANGLAH KE TEMPAT ASALMU KARENA KAMI TIDAK MAU HIDUP BERSAMA KAMI.

MARI KITA SAMA2 KEMBALIKAN OTUS YANG MEMBUNUH ORANG PAPUA YANG TERUS MENERUS INI.

Posted: Serui Voice News